Ringkasan materi
Definisi Negosiasi
Komunikasi Bisnis pada level
Komunikasi Interpersonal (Antar
pribadi dan kelompok)
Negosiasi menurut Hartman
Suatu proses komunikasi di mana dua pihak,
masing-masing dengan tujuan dan sudut pandang
mereka sendiri, berusaha untuk mencapai
kesepakatan yang memuaskan kedua belah pihak
mengenai masalah yang sama.
Negosiasi menurut Casse
Proses di mana paling sedikit ada dua pihak dengan
persepsi, kebutuhan dan motivasi yang berbeda
mencoba untuk bersepakat tentang suatu hal
demi kepentingan bersama.
Lobbying
Definisi Lobi
Lobi adalah aktivitas komunikasi
yang dilakukan oleh individu/kelompok dengan tujuan untuk memengaruhi pimpinan
organisasi/orang yang mempunyai kedudukan penting dalam organisasi sehingga
dapat memberi keuntungan untuk diri sendiri atau organisasi/perusahaan.
Lobi adalah pendekatan nonverbal, Melancarkan persuasi yang mempengaruhi orang lain demi mengambil keputusan sesuai yang diinginkan.
Lobi merupakan upaya dalam melakukan pemasaran pendekatan calon pembeli baik perorangan/instansi.
Lobi dan Negosiasi
Negosiasi pendekatan yang paling
efektif untuk mengatasi menyelesaikan konflik/perbedaan kepentingan. Lobi
bertujuan untuk memengaruhi seseorang/kelompok mengenai suatu hal. Negosiasi
suatu cara mencapai kesepakatan melalui diskusi formal.
Lobi suatu cara mencapai kesepakatan melalui diskusi
informal.
Proses negosiasi terikat oleh waktu dan tempat, tidak dapat dilakukan secara
terus menerus dalam jangka waktu panjang
Proses lobi tidak terikat oleh waktu dan tempat, dapat dilakukan secara terus
menerus dalam jangka waktu panjang.
Dalam negosiasi kesepakatan harus dibangun dari keinginan/niat kedua belah pihak karena itu penting sekali dalam awal-awal negosiasi. Mengetahui dan memahami sikap dari pihak lain melalui apa yang disampaikan secara lisan, bahasa tubuh, maupun ekspresi wajah.
Fungsi Lobi dan Negosiasi
Lobi Sebagai pembuka jalan bernegosiasi jika ada respon Memengaruhi pengambilan keputusan
Negosiasi Mencapai kesepakatan bersama
Mengubah pendapat
orang
lain dan meyakinkan
pihak lain
Jenis Lobi
Terdapat 3 jenis lobi
antara lain :
1.Lobi tradisional adalah yang menggunakan pelobi
untuk mendekati pihak pengambil keputusan
2.Lobi akar rumput (grassroot lobbying) adalah yang
menggunakan masyarakat untuk memengaruhi pengambilan
keputusan
3.Lobi political action committee adalah komite -
komite yang dibentuk perusahaan - perusahaan besar
agar wakilnya dapat duduk di parlemen atau pemerintah
Strategi Lobi
1.Kenali objek
2.Persiapan informasi
3.Persiapan diri
4.Menarik perhatian
5.Pesan Jelas
6.Kesan Baik
Manfaat Lobi
üMeyakinkan para
pihak-pihak yang membuat keputusan
ü Mempengaruhi
pengambil keputusan agar tidak merugikan para pelobi dari organisasi/lembaga bisnis
ü Lobi juga
berfungsi untuk menafsirkan opini pejabat pemerintah yang kemudian diterjemahkan dalam kebijakan
perusahaan
üMemprediksi apa
yang akan terjadi secara hukum dan memberi rekomendasi pada perusahaan agar dapat menyesuaikan diri dan memanfaatkan ketentuan baru tsb
ü Menyampaikan
informasi sesuatu hal tentang perusahaan, organisasi/kelompok masyarakat tertentu
Manfaat Negosiasi
ü Terciptanya
jalinan kerja sama antar badan usaha/perorangan untuk melakukan suatu
kegiatan atau usaha bersama atas dasar saling pengertian.
Dengan adanya
jalinan kerjasama inilah maka
tercipta proses transaksibisnis dan kerja sama yang efektif
ü Bagi suatu
perusahaan, proses negosiasi akan memberikan manfaat bagi jalinan
hubungan bisnis yang lebih luas dan pengembangan pasar
ü Meningkatkan
relasi, reputasi, profesionalisme
Prinsip Negosiasi
1. Bersifat formal
Negosiasi dilakukan dengan cara yang teratur, proses dan teknik, dengan jadwal tertentu dan acara yang bersifat formal
2. Bentuknya baku
Negosiasi mempunyai bentuk yang baku yaitu pihak-pihak yang berunding biasanya duduk berhadapan dan komunikasi langsung/tatap muka
3. Pelaku telah ditentukan
Pelaku negosiasi (negosiator) telah
dipilih yang telah diberi
mandat/wewenang, disebut wakil,
utusan, delegasi. Jika ada
pergantian orang harus memberitahukan
dan meminta
persetujuan kepada pihak lawan
4. Tempat dan waktu
ditentukan
Tempat dan waktu sudah ditentukan
dengan pasti dan disepakati
oleh pihak-pihak yang berunding
5. Pendekatan dua arah
Pihak-pihak saling membutuhkan
sehingga ingin mempengaruhi
lawannya, masing-masing berusaha agar
keinginan disetujui.
Sikap enggan dari salah satu pihak
bisa mempengaruhi akibatnya
pihak lain tidak mau melanjutkan dan
negosiasi menjadi gagal
6. Target
Sasaran yang ingin dicapai dari
negosiasi adalah diperolehnya
kesepakatan yang dapat diterima oleh
pihak-pihak yang
berunding
Strategi Negosiasi
|
q Kolaborasi :Negosiator mencari kesepakatan semua
pihak
q Dominasi
:Negosiator mendapat keuntungan lebih besar daripada pihak lawan
q Akomodasi
:Negosiator mendapatkan lebih kecil bahkan kerugian, pihak lawan menang
q Kompromi :Kedua
pihak tidak bersepakat untuk menyelesaikan
Win Win
Strategi ini dipilih bila pihak yang berselisih menginginkan
penyelesaian masalah, pada akhirnya menguntungkan semua pihak
Lose Win
Strategi ini dipilih bila salah satu pihak sengaja mengalah
untuk mendapatkan manfaat dari kekalahan mereka
Win Lose
Strategi ini dipilih bila pihak yang berselisih ingin mendapatkan
hasil yang sebesar-besarnya dan saling kompetisi untuk hasil yang diinginkan
Lose Lose
Strategi ini dipilih karena dampak dari kegagalan pemilihan
strategi dalam negosiasi. Akibatnya pihak
yang berselisih tidak mendapatkan sama sekali hasil
yang diharapkan
1. The Wince (Mengernyit)
Dikenal istilah ‘terkejut’ merupakan reaksi negatif
terhadap tawaran seseorang, bertindak terkejut pada
saat negosiasi yang dilakukan pihak negosiator
berjalan dengan keinginan pihak lain.
Bila tidak suka dengan apa kata seseorang atau sedang membuat tawaran dan menunggu jawaban, diam menjadi pilihan yang terbaik. “Dead Air Time” kebanyakan orang tidak suka dengan kesunyian yang panjang, biasanya pihak lain akan merespon
3. Red Herring (Ikan
Haring Merah)
Negosiator membawa “ikan haring”/ isu lain ke meja
perundingan untuk mengalihkan perhatian dari isu
utama yang dibahas
4. Outrageous Behaviour
(Kelakuan Menghina)
5. The Written Word (Yang Tertulis)
Suatu persyaratan yang ditulis dalam perjanjian dan
tidak dapat diganggu gugat. Perjanjian, leasing
(sewaguna usaha), kontrak dsb.
Taktik ini dipakai sebagai tawar menawar (kompromi) sampai seluruh pihak setuju dengan syarat-syarat yang diajukan.
7. The Ultimatum
(Ultimatum)
8. Walking Out (Berjalan Keluar)
Pada beberapa keadaan berjalan keluar bisa dipakai
sebagai strategi untuk memberikan tekanan pada pihak
lain.
9. The Ability to say No
(Kemampuan untuk mengatakan
Tidak)
Taktik memegang peran sangat penting
dalam segala macam strategi
negosiasi dan cara menyampaikannya secara
tepat. Pertama dan paling dasar untuk mempelajari
taktik ini adalah bahwa apa pun bila mengatakan
'tidak' secara langsung, diterjemahkan oleh
pihak lain sebagai 'ya’.
Proses Negosiasi
A. Tahap Perencanaan
Ø Sasaran Negosiasi
(Negotiation Objectives)
Hasil yang diharapkan dalam negosiasi sebagai
arah/petunjuk yaitu sasaran ideal dan sasaran dasar/ batas minimal yang akan dicapai.
Ø Strategi
Negosiasi (Negotiation Strategy)
Ada 3 cara untuk capai tujuan negosiasi :
1. Strategi Kooperatif
2. Strategi Kompetitif
3. Strategi Analitis
1. Strategi Kooperatif
Negosiasi di mana konflik dapat diminimalisir dan
seluruh gagasan yang ada difokuskan kepada
tujuan untuk mencapai solusi.
• Sasarannya mencapai kesepakatan kedua belah pihak
• Memakai semboyan win-win solution (saling menguntungkan)
• Mempercayai pihak lawan
• Melakukan kompromi jika diperlukan dan timbal balik
• Menciptakan landasan dan kepentingan bersama
2. Strategi Kompetitif
Negosiasi di mana terjadi suasana tidak bersahabat
karena masing-masing pihak berusaha untuk
mendapatkan tawaran yang lebih baik.
• Sasaran strategi ini adalah mengalahkan lawan
• Tidak mempercayai lawan dan siap bertarung
• Menuntut sebuah konsesi,menegaskan posisi,dan
melancarkan tekanan
• Tidak memberikan apa-apa dan menghabiskan semuanya
3. Strategi Analitis
• Mempunyai filosofi bahwa seorang negosiator adalah
pemecah masalah (problem solver), bukan seorang
petarung
• Memandang negosiasi sebagai bentuk latihan dalam
memecahkan masalah, dan bukannya sebagai permainan
• Berusaha kreatif dan bersama-sama mencari
alternatif solusinya
• Menggunakan kriteria yang objektif dalam mengambil
keputusan
• Membuat alasan yang rasional dan bukan atas dasar
perasaan
Proses Negosiasi
6 Tahap :
1.Persiapan
Tahap pengumpulan informasi, penentuan tim negosiasi, mengenal profil pihak lawan, agar percaya diri dan siap memasuki negosiasi
2.Kontak Pertama
Tahap pertemuan secara langsung, salingberusaha memperoleh informasi demi kepentingan masing-masing
3.Konfrontasi
Tahap saling berargumentasi sengit, perbedaan dapat
menjadi tidak terkendali bila tidak mengendalikan
emosi
4.Konsiliasi
Tahap proses tawar menawar untuk memperoleh titik temu yang disepakati dan bermanfaat bagi kedua belah pihak
5.Solusi
Tahap kedua belah pihak mulai saling menerima dan memberi, negosiator menemukan titik kesepakatan. Sikap relasional yaitu sikap selalu berorientasi untuk menang bersama
6.Pasca Negosiasi
Tahap konsolidasi kedua pihak komitmen yang telah disepakati. Tahapan tersulit karena masing- masing pihak menjalankan komitmen secara riil
B. Tahap Implementasi
a. Taktik Cara Anda
b. Taktik Bekerja Sama
q Taktik ini
menegaskan bahwa mau mendengarkan pihak lawan dan mengetahui apa yang ada di benak mereka, memutuskan
untuk bersikap reaktif (bukan proaktif), siap bekerja
sama jika proposal pihak lawan sejalan dengan
sasaran, Anda setuju, tidak setuju dan
kadang-kadang mengembangkan ide-ide mereka, Anda
membuat mereka berhasil.
c. Taktik Tidak Bertindak
Apa-Apa
d. Taktik Melangkah ke Tujuan Lain
q Taktik ini
menuntut harus aktif menggeser suatu persoalan ke persoalan lain dan mencoba untuk menghindar dari suatu
persoalan agar tidak dibahas. Taktik ini diambil
dengan alasan, Anda punya peluang memenangkan
negosiasi, pihak lain justru memenangkan
negosiasi bila suatu persoalan dibahas lagi,
waktunya tidak tepat, atau ada kesepakatan lain yang perlu dibahas lagi
C. Tahap Peninjauan
• Tahap ini merupakan tahapan setelah berlangsungnya
suatu proses negosiasi. Tahapan ini memiliki arti
yang sangat penting bagi seorang negosiator
dalam meninjau kembali apa yang sudah
dilakukannya selama bernegosiasi.
• Ada beberapa alasan penting tahapan peninjauan
kembali:
a. Untuk memeriksa apakah sudah mencapai tujuan
b. Jika tidak, maka hal itu dapat menjadi pelajaran
sekaligus pengalaman yang sangat berharga bagi
seorang negosiator
c. Jika ya, maka pastikan apa yang sudah dilakukan
dengan baik dan bangunlah kesuksesan.
Pengambilan Keputusan
Negosiasi
1. Langkah-langkah alternatif
negosiator apabila negosiasi tidak mencapai kesepakatan
2. Nilai/tawaran terendah yang dapat diterima dalam
suatu negosiasi
3. Suatu zona yang memungkinkan terjadinya
kesepakatan dalam proses negosiasi
Negosiator
Peran Negosiator
Pemimpin (Leader Roles)
• Mampu bertanggung jawab
• Mengambil keputusan
• Mengelola, mengevaluasi negosiasi agar diperoleh kesepakatan
Faktual(Factual Roles)
• Harus mengetahui fakta
• Mampu mendokumentasikan pertanyaan
• Mampu menjawab pertanyaan untuk memperjelas permasalahan
• Informasi yang jelas dan akurat dan mampu
dipertanggung jawabkan dalam proses negosias
Analitis (Analytical Roles)
• Mampu menampilkan
argumentasi negosiasi dengan
cara logis
• Memastikan strategi sudah benar/ aturan main
dalam proses negosiasi
Relasional (Relational Roles)
• Mampu memperlancar
hubungan antar tim negosiasi
• Memelihara relasi
• Peka terhadap reaksi
• Membangun kepercayaan
• Melihat kekuatan/kelemahan pihak lawan
Intuitif (Intuitive Roles)
• Mampu memunculkan
ide-ide
• cara pendekatan pilihan potensial implikasi ke depan
• Memahai negosiasi secara utuh
• Mengantisipasi yang akan dilakukan pihak lawan
Tipe Negosiator
Negosiator curang
Dalam benak pikiran bagaimana
memenangkan negosiasi Hati-hati terhadap negosiator tipe ini karena dapat menghalalkan
segala cara Bagi negosiator ini yang penting dapat memenangkan negosiasi
Negosiator profesional
Memiliki pengetahuan keterampilan negosiasi yang baik Mengetahui apa yang
sedang dinegosiasikan, mengetahui apa yang diinginkan Yang
terpenting adalah mengetahui banyak informasi
tentang lawan negosiasi
Negosiator bodoh
Mengkhendaki kekalahan kedua belah pihak Agar tidak ada yang menjadi pemenang
dalam negosiasi Berikan pengertian yang jelas jika tidak tahu atau memahami apa
yang sebenarnya terjadi dibalik perilaku bodoh tsb
Negosiator naif
Tidak siap dengan negosiasi, tidak tahu pokok persoalan
Cenderung percaya pada pihak lawan negosiasinya Jika perlu memberikan apa yang
diminta pihak lawan sehingga pihak lawan menang dengan mudah
Gaya Negosiasi
Gaya Promotor Agresif, cepat memutuskan, kreatif, banyak
ide2 muluk
Gaya Fasilitator Sifat ramah, suka menolong,
perasa, berbicara dan bertindak
diplomatis
Gaya Kontroler Sifat tidak sabar, ingin berkuasa,
penuh tekad dan hanya berorientasi hasil Gaya Analitik
Sifat sabar, spesifik, terperinci, dan tipe pemikir