Motor 2-tak kembali diminati para motoris di Indonesia . Penampakannya pun bisa Anda lihat sendiri, diberbagai daerah di Indonesia, wajarlah jika sekarang banyak motoris yang memburunya. Salah satu model yang juga dicari, Yamaha F1ZR. Mungkin Ini dia sedikit nostalgia dari bebek mungil bertenaga ini.
Generasi Pertama Force 1 (1992-1994)
Perjalanan bebek sport ini dimulai pada 1992. Kala itu Yamaha Indonesia yang masih berdiri dengan entitas PT Yamaha Motor Kencana Indonesia (YMKI), meluncurkan Yamaha Force 1 (F1) yang diposisikan sebagai penerus Yamaha Alfa.
Secara kapasitas mesin, Force 1 hadir dengan kapasitas mesin lebih besar yaitu 110,4 cc 2-tak bermesin tidur. Secara desain, tentu dibuat lebih modis dan aerodinamis. Kendati begitu, dia masih menggunakan sistem pendingin YPCS (Yamaha Performance Cooling System). Teknologi yang lebih dulu diterapkan terhadap pendahulunya, Yamaha meluncurkan Force 1 dengan masih menggunakan rem tromol pada kedua rodanya.
Teknologi YPCS
Untuk pertama kalinya pula Yamaha menerapkan sistem pendingin YPCS (Yamaha Performance Cooling System) pada Force 1.
YPCS merupakan sistem pendingin mesin dengan kipas agar suhu mesin tetap terjaga.
Cooling System).Tujuannya ialah supaya kinerja mesin tetap optimal.
Sebenarnya Suzuki telah lebih dahulu menggunakan teknologi sejenis pada Suzuki RC series. Namanya Suzuki Jet Cooled.
Tapi ada perbedaan dari keduanya.
Suzuki melengkapi teknologi Jet Cooled dengan tambahan berupa nozzle yang menyemprotkan oli ke blok mesin.
Baca juga : Motor bakar wankel
Kemunculan Yamaha F1Z (1996)
Munculnya Yamaha F1-Z (1996) pun masih dengan speksifikasi yang sama, hanya ada beberapa model part saja yang berbeda, seperti lampu stop yang ada di behel,logo F1-Z yang besar dan beberapa part lainnya.
YMKI turut merilis Yamaha F1Z Special Edition, tepatnya pada 1996.
Menariknya, generasi terakhir F1Z mengadopsi transmisi full clutch. Sudah menggunakan kopling tangan manual untuk melakukan perpindahan gigi. Anehnya, F1Z generasi kedua umurnya hanya setahun. Khusus untuk F1Z kopling, rasanya dijadikan subjek untuk melihat ketertarikan pasar. Di tahun berikutnya Yamaha merilis varian lanjutan Force One.
Yamaha F1ZR Terlahir dengan Kopling Banci (1997-2004)
Yamaha F1ZR
Setahun berikutnya, Yamaha Indonesia membuat terobosan dengan meluncurkan F1ZR. Secara kasat mata jelas tersaji lewat tubuh yang kian sporty. Terlihat dari bentuk tubuh yang meruncing di bagian depan. Desain headlamp, juga lebih besar ketimbang versi F1Z. Di sini, dia juga sudah memakai kopling semi otomatis. Lantaran bertugas meringankan pergantian gigi saja. Padahal, perpindahan gigi tetap bisa dilakukan tanpa harus menarik tuas di stang kiri tadi. kalau kopling dilepas pun mesin masih bisa hidup, Banyak yang menyebutnya kopling banci,
Baca juga : Alasan dibalik bentuk knalpot 2 tak
Setelah menyandang nama 'kopling banci", di tahun 2000 pihak Yamaha Motor Kencana Indonesia (YMKI) kala itu, merubah F1ZR diubah dari kopling banci dengan full clutch, sudah tidak lagi semi kopling. Di sektor kaki-kaki juga lebih modern dengan pelek racing yang membuatnya makin gagah. Hingga sekitar tahun 2004, generasi F1-ZR disuntik mati.
Sebelum disuntik mati, YMKI yang sekarang jadi Yamaha Indonesia Motor Manufakturing (YIMM) mengeluarkan beberapa special edition yang menjadi rare item.
Untuk performanya sendiri
Yamaha F1Z dan F1ZR bukan saja menarik karena desainnya yang sporty.
Mesinnya juga powerful dan bandel
Dengan spesifikasi, Yamaha F1ZR dibekali mesin satu silinder 2-tak berkapasitas 110,4 cc. Racikan pada jantung pacu seperti
bore x stroke: 52,0 x 52,0 mm, rasio kompresi: 7,1:1 hingga karburator Mikuni (VM 20 X 1), memudahkannya untuk mengail tenaga sebesar 11,8 Hp di 7.500 RPM. Sementara torsi maksimal yang dihasilkan 10,7 Nm pada 6.500 RPM. Disalurkan melalui transmisi 4 percepatan. Kemampuannya ini juga ditunjang dimensi nan kompak (P x L x T: 1.870 x 670 x 1.040 mm). Serta bobot ringan, 95 kg saja.
