TEORI-TEORI EKONOMI PEMBANGUNAN
Teori Klasik Pembangunan
A. Teori Klasik Pembangunan (model pertumbuhan tahapan linier).
B. Theories and patterns of structural change (kelompok teori dan pola-pola perubahan struktural).
C. The international dependence revolution (revolusi ketergantungan internasional).
D. The neoclassical – free market counterrevolution (kontra revolusi pasar bebas neoklasik).
A.Model Pertumbuhan Tahapan Linier
· Muncul sebagai kebutuhan Amerika Serikat untuk menyalurkan bantuan (Marshall Plan) pasca PD II ke negara-negara dunia ketiga → perlu ukuran tentang keberhasilan pembangunan/pertumbuhan ekonomi di negara sasaran bantuan.
· Dipopulerkan Walt W. Rostow → setiap negara harus melewati fase take-off dari ekonomi tradisional (subsisten) dengan fokus pertanian → ekonomi mandiri (self-sustaining growth) dan industrial → konsumsi masal yang tinggi dari masyarakat → mobilisasi tabungan dari dalam/luar negeri sebagai investasi (cadangan devisa) untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi.
· Teori Rostow pada mulanya merupakan artikel yang dimuat dalam economic journal bulan Maret 1956 dan kemudian dikembangkan lebih lanjut dalam bukunya berjudul “The Stage of Economic Growth” thn 1960.
1. Model Tahapan Linier Rostow
1. Teori Walt Whitman Rostow:
“perubahan dari keterbelakangan menuju kemajuan ekonomi dapat dijelaskan dalam suatu tahapan yang harus dilalui oleh semua negara.”
➢ Lima tahapan ekonomi:
Tahapan Masyarakat Tradisional
Tahapan Pra-Kondisi Lepas Landas
Tahapan Lepas Landas
Tahapan Kematangan Ekonomi
Tahapan Konsumsi Masal yang Tinggi
Kritik terhadap Teori Rostow
2.Model Tahapan Linier Harrod-Domar
2. Model Tahapan Linier Harrod-Domar
Model Harrod Domar
v Tingkat pertumbuhan Ekonomi (∆Y/Y) ditentukan oleh rasio tabungan nasional (s) dan rasio modaloutput (k).
Keterbatasan Teori Harrod-Domar (1)
Keterbatasan Teori Harrod-Domar (2)
3. Harga tidak akan tetap konstan Model Harrod-Domar ini mengabaikan perubahan-perubahan harga pada umumnya, padahal perubahan harga selalu terjadi di setiap waktu dan sebaliknya dapat menstabilkan situasi yang tidak stabil.
4. Suku Bunga Berubah Asumsi bahwa suku bunga tidak mengalami perubahan adalah tidak relevan dengan analisis yang bersangkutan. Suku bunga dapat berubah dan pada akhirnya akan mempengaruhi investasi
Kritik terhadap Model Harrod Domar
1. Investasi dan tabungan yang tinggi belum cukup untuk memacu pertumbuhan.
2. Terdapat faktor lain yang mempengaruhi pertumbuhan, terutama di negara berkembang. Seperti: adat istiadat, ketergantungan terhadap pihak asing atau negara maju, dan masalah sosial.
B. Model Perubahan Struktural
Teori Perubahan Struktural:
“memusatkan perhatian pada mekanisme transformasi struktur perekonomian dari pertanian tradisional ke modern (industri dan jasa).”
v Teori:
1. W. Arthur Lewis → surplus tenaga kerja dua sektor.
2. Hollis B. Chenery → pola-pola pembangunan.
B. Model Perubahan Struktural
1. Teori Lewis:
v Teori Tradisional dan Modern
v Proses pembangunan daerah pedesaan dan perkotaan.
v Perekonomian yang terbelakang terdiri dari dua sektor:
1. sektor tradisional (pertanian, pedesaan) → kelebihan penduduk → surplus tenaga kerja.
2. sektor modern (industri, perkotaan) → produktivitas tinggi dan tempat menampung kelebihan tenaga kerja dari sektor pertanian.
Asumsi Teori Lewis
1. Adanya surplus tenaga kerja (TK) di pedesaan.
2. Setiap TK memiliki tingkat yang sama dalam menghasilkan output.
3. Upah di perkotaan lebih tinggi dan konstan.
4. Pertumbuhan sektor modern terus berlangsung hingga surplus TK di pedesaan terserap seluruhnya di sektor modern.
Kritik Teori Lewis
➢ Asumsi yang dipakai tidak sepenuhnya sesuai dengan kondisi di NSB: → produktivitas TK tidak sama, upah TK di perkotaan cenderung meningkat, surplus TK di perkotaan (pengangguran), dan adanya pelarian modal (capital flight).
2. Model Perubahan Struktural
2. Teori Hollis – Chenery:
v Analisis Pola Pembangunan (Patterns of Development Analysis).
v Meneliti pola pembangunan sejumlah negara berkembang dengan berbagai tingkat pendapatan per kapita, dalam kurun waktu cukup panjang (cross section-time series).
v Pembangunan merupakan proses pertumbuhan dan perubahan yang dapat diamati, dengan ciri-ciri pokok yang sama di semua negara.
Teori Hollis – Chenery
v Identifikasi karakteristik yang mempengaruhi keberhasilan proses pembangunan:
1. Jumlah dan jenis sumber daya alam.
2. Rangkaian kebijakan dan sasaran yang ditetapkan pemerintah.
3. Tersedianya modal (fisik dan manusia) dan teknologi.
4. Kondisi lingkungan perdagangan internasional.
v Keberhasilan pembangunan yang berkesinambungan → dipengaruhi kebijakan yang diambil pemerintah Model perubahan struktural dari Hollis B. Chenery mengenali beberapa ciri proses pembangunan negara berkembang, termasuk :
· Pergeseran dari produksi pertanian ke industry
· Pemupukan modal fisik dan manusia yg berkelanjutan
· Perubahan permintaan konsumen dari kebutuhan dasar ke berbagai barang dan jasa
· Pertumbuhan kota dan industri karena migrasi dari pedesaan dan pertanian
· Menurunnya besarnya keluarga dan pertumbuhan penduduk
· Sedang faktor-faktor yang mempengaruhi proses pembangunan, adalah termasuk kekayaan dan besarnya sumber daya, kebijakan dan tujuan pemerintah, tersedianya modal dan teknologi eksternal, serta lingkungan perdagangan internasional
C. Revolusi Ketergantungan Internasional
1. Model Ketergantungan Neo-kolonial → Keadaan yang tidak seimbang antara negara kaya dengan negara miskin pada sistem ekonomi kapitalis dunia (negara core dan periphery).
2. Model Paradigma Palsu → Saran para ahli dari negara maju untuk NSB terlalu canggih, namun tidak tepat bagi NSB.
3. Tesis Pembangunan-Dualistik → Dunia bermasyarakat ganda (terbagi menjadi dua kelompok besar): negara miskin dan kaya, daerah miskin dan kaya, penduduk miskin dan kaya.
Lanjutan: Tesis Pembangunan Dualistik
1. Dualistik Sosial → sistem asli pribumi dan sistem yang diimpor dari luar negeri.
2. Dualistik Teknologi → sektor modern (padat modal) dan tradisional (padat karya).
3. Dualistik Keuangan/Finansial → Dua kelompok pasar uang: (1) bank dan lembaga keuangan; (2) lembanga non-bank.
4. Dualistik Daerah/Regional → perbedaan pembangunan antar daerah (contoh: Indonesia Barat dan Timur)
4. Kontra-Revolusi Neoklasik
· “keterbelakangan negara berkembang disebabkan karena buruknya alokasi sumber daya yang diakibatkan dari kebijakan – kebijakan pemerintah yang tidak tepat.”
· Pembangunan → swastanisasi perusahaan negara, pasar bebas, dan mengurangi intervensi pemerintah.
Teori J. Schumpeter
· Pengusaha berperan dalam menciptakan inovasi (produk dan teknologi) yang mendukung pembangunan (perluasan pasar).
· Sistem kapitalisme merupakan sistem yang paling baik dalam mendukung pembangunan.
Teori Pembangunan Seimbang
· Keberhasilan pembangunan karena investasi yang lebih besar daripada sebelum proses pembangunan dimulai → Big Push Theory
· Rosenstein-Rodan: percepatan pembangunan dilakukan dengan industrialisasi di daerah yang kurang berkembang → pemerataan pendapatan.
· Nurkse: pembangunan seimbang di berbagai industri untuk memutus lingkaran kemiskinan.
· Scitovsky: adanya saling ketergantungan antar berbagai industri.
Kritik Pembangunan Seimbang
· Fleming dan Hirschman: pembangunan seimbang menimbulkan eksternalitas (sektor tradisional terpuruk)
· Lewis dan Singer: perlu adanya keseimbangan pembangunan antara sektor tradisional dengan modern.
Pembangunan Tidak Seimbang
· Hirschman dan Streeten: terdapat sektor yang berperan sebagai pemimpin (leading sector) yang kemudian akan berdampak kepada sektor lain.
· Lebih cocok untuk NSB karena adanya keterbatasan sumber daya yang dimiliki NSB.
BEBERAPA TEORI KONTEMPORER DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI
1. Teori Pos-Pembangunan atau Anti Pembangunan (Post-Development/Anti Development Theory)
2. Teori Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development)
3. Teori Pembangunan Manusia (Human Development Theory)
TEORI ANTI PEMBANGUNAN
· Dasar pikir: definisi “pembangunan” hanya menjadi dominansi dari ekonom-ekonom negara maju (Wolfgang Sachs).
· Pembangunan telah menjadi ideologi dan begitu diagung-agungkan.
· Mendorong lokalitas untuk menolak standar-standar universal pembangunan; mendorong keberadaan masyarakat adat dsb (Arturo Escobar).
· Development of ‘Development’ di Indonesia → kritik terhadap makna kata “pembangunan” selama Orde Baru yang terlalu diasosiasikan dengan persoalanpersoalan perekonomian.
TEORI PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
· Dasar pikir: pembangunan harus selalu mengedepankan tiga aspek: ekonomi, manusia dan lingkungan.
· Pembangunan yang memenuhi kebutuhan sekarang tanpa mengorbankan kebutuhan yang akan datang (Beder, 1993).
TEORI PEMBANGUNAN MANUSIA
· Dasar pikir: manusia adalah fokus/modal utama dalam pembangunan ekonomi.
· Peningkatan standar hidup (kesehatan, harapan hidup, pendidikan dsb) adalah fokus dari pembangunan ekonomi.
· Indeks Pembangunan Manusia (IPM) atau Human Development Index (HDI): kesehatan (harapan hidup saat kelahiran), pengetahuan (melek huruf, tingkat pendidikan), standar kehidupan (tingkat daya beli/Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga) → publikasi berkala oleh Badan Pusat Statisik
#\