1 . PENGORGANISASIAN MELALUI OUTLINE
Untuk
mencapai pengorganisasian pesan-pesan yang baik maka diperlukan suatu cara agar
pesan tersebut dapat berguna dan bermanfaat bagi setiap penggunanya. Hal
tersebut dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
A. Mendefinisikan dan
Mengelompokkan Ide
Apabila
penyusunan pesan yang panjang dan kompleks, maka outline sangat diperlukan dan
menjadi penting artinya. Hal ini karena dengan adanya outline akan sangat
membantu memvisualisasikan hubungan antara bagian yang satu dengan bagian yang
lain. Selain itu, outline juga membantu untuk mengkomunikasikan ide-ide dengan
cara yang lebih sistematik, efisien dan efektif. Melalui perencanaan yang baik
outline akan membantu mengekspresikan transisi antara ide-ide sehingga audiens
akan memahami pola pikir komunikator.
Susunan
suatu outline secra garis besar dapat digolongkan ke dalam tiga golongan,
antara lain :
- · Memulai dengan Ide Pokok
- · Menyatakan hal-hal pendukung yang penting
- · Membuat ilustrasi dengan bukti-bukti
B. Menentukan Urutan dengan
Rencana Organisasional
Setelah mengelompokkan ide-ide, langlah selanjutnya
adalah menentukan urutan-urutan terhadap ide-ide tersebut aga selaras dengan
rencana organisasional, melalui dua pendekatan yaitu :
· Pendekatan Langsung (direct approach), atau
pendekatan deduktif , dimana ide pokok muncul paling awal, kemudian diikuti
bukti-bukti pendukungnya. Biasanya reaksi dari audiens akan positif dan
menyenangkan jika menggunakan pendekatan ini.
· Pendekatan Tidak Langsung
(indirect approach), atau pendekatan induktif, dimana bukti-bukti diletakan
paling awal, kemudian baru diikuti dengan ide pokok. Biasanya audiens akan
merespon negatif dan tidak menyenangkan.
Setelah menganalisa berbagai kemungkinan
respon yang ada dari dalam diri audiens serta telah menemukan suatu pendekatan
yang terbaik, maka tahap selanjutnya adalah menentukan jenis pesan yang akan
dibuat atau disampaikan. Secara garis besar jenis pesan yang dapat di sampaikan
meliputi permintaan langsung (direct request), pesan-pesan rutin, good
news atau goodwill, pesan-pesan bad news dan pesan-pesan persuasif.
Rencana-rencana organisasional
1. Permintaan
langsung (Direct Request)
Jenis atau tipe pesan bisnis yang paling sering digunakan
adalah penyampaian yang langsung paha hal yang dituju. Pesan ini dapat
berbebtuk surat dan memo. Contoh/ pembuatan surat pesanan, permintaan rutin,
aduan atau klaim, permintaan kredit rutin
Isi dari sebuah surat Direct Request harus
terdiri dari 3 bagian antara lain:
· Bagian Awal
Bagian pendahuluan atau pembukaan, berisi tentang alasan
kita dalam mengajukan atau meminta sesuatu. Kalimat yang digunakan haruslah
jelas, singkat dan tidak bertele-tele.
· Bagian Pertengahan
Berisi hal-hal yang bersifat rincian dari maksud
permintaan. Teknis penyusunan kalimat dan kata-kata dapat menggunakan
serangkaian pertanyaan terutama jika permintaan menyangkut perlengkapan yang
sangat kompleks. Dapat berisi tentang pertanyaan mengenai teknis, dimensi serta
kegunaan sesuatu yang kita minta
Baca juga :
· Bagian akhir
Bagian penutup sebaiknya diisi dengan suatu
permintaan beberapa tanggapan khusus, lengkap dengan batas waktu, dan ekspresi
terhadap apresiasi maupun pemberian goodwill. Untuk mempermudah pembaca,
sebaiknya perlu mencantumkan beberapa informasi penting seperi nomor telepon,
jam kerja, dan petugas yang dapat dihubungi.
2. Permintaan informasi
rutin
Pesan-pesan bad news: berisi berita buruk (bad news seperti penolakan suatu lamaran, penolakan kredit, perampingan karyawan, penurunan pangkat , audience pada umumnya akan kecewa.
Pesan-pesan persuasi : untuk melakukan tindakan tertentu seperti penagihan pinjaman , penjualan produk, pendekatan yang digunakan adaah persuasi.
Surat permintaan rutin mempunyai potensi untuk membentuk suatu kesan positif atau citra yang baik bagi suatu organisasi perusahaan. Oleh karena itu, ketika menulis suatu surat permintaan rutin, anda harus menjaga maksud/ tujuan menulis suatu pesan dalam ingatan anda. Anda harus bertanya pada diri sendiri apa yang anda inginkan terhadap pembaca setelah mereka memahami pesan yang anda sampaikan.
Dalam membuat surat permintaan rutin perlu diperhatikan tiga pertanyaan, yaitu : apa yang diketahui, mengapa hal tersebut perlu diketahui, mengapa hal ini dapat membantu.
Pesan-pesan bad news: berisi berita buruk (bad news seperti penolakan suatu lamaran, penolakan kredit, perampingan karyawan, penurunan pangkat , audience pada umumnya akan kecewa.
Pesan-pesan persuasi : untuk melakukan tindakan tertentu seperti penagihan pinjaman , penjualan produk, pendekatan yang digunakan adaah persuasi.
Surat permintaan rutin mempunyai potensi untuk membentuk suatu kesan positif atau citra yang baik bagi suatu organisasi perusahaan. Oleh karena itu, ketika menulis suatu surat permintaan rutin, anda harus menjaga maksud/ tujuan menulis suatu pesan dalam ingatan anda. Anda harus bertanya pada diri sendiri apa yang anda inginkan terhadap pembaca setelah mereka memahami pesan yang anda sampaikan.
Dalam membuat surat permintaan rutin perlu diperhatikan tiga pertanyaan, yaitu : apa yang diketahui, mengapa hal tersebut perlu diketahui, mengapa hal ini dapat membantu.
Permintaan rutin dapat berasal dari dalam maupun luar organisasi bisnis.
· Permintaan dari dalam
organisasi
Meskipun suatu permintaan
dapat saja dilakukan secara lisan, namun beberapa pesan permintaan dapat dibuat
lebih permanen dalam bentuk tertulis, seperti memo.
· Permintaan dari luar
organisasi
Sebagai seorang pelaku
bisni prifesional perlu adanya komunikasi dengan para pelanggan, pemasok, dan
perusahaan lain untuk berbagai keperluan bisnis. Selain itu, banyak surat-surat
yang harus dikirim ke luar organisasi untuk memperoleh informasi penting,
seperti informasi produk baru, katalog buku terbaru, keinginan untuk menjalin
kerjasama bisnis, keinginan untuk berlangganan. Disamping itu , dapat juga
memberikan respon terhadap ilkan yang dipasang di suatu surat kabar. Dalam hal
ini perlu diperhatikan tiga hal, yaitu : dimana kita membaca iklan tersebut, jelaskan
apa yang kita maksud, cantumkan alamat yang jelas dan lengkap untuk balasan
surat.
Penulisanpermintaan rutin
dan pesan-pesan positif
Menulis pesan-pesan baik yang berupa surat-surat untuk kalangan intern maupun ekstern perusahaan dan memo merupakan hal yang rutin. Penyampaian pesan-pesan rutin, good news dan good will dapat dilakukan dengan pendekatan langsung (direct approach).
Dalam menyampaikan pesan-pesan bisnis (komunikasi) yang positif, bak melalui lisan atau tulisan, maka bentuk-bentuk pesan yang disampaikan akan mengikuti suatu formula yang sederhana, yaitu mulai dengan ide-ide pokok yang jelas. Diusahakan dalam bagian awal, penulisan pesan-pesan positif dimulai dengan pernyataan yang jelas dan tegas. Pada bagian pertengahan, sampaikan penjelasan secara rinci. Bagian ini adalah bagian penjelasan rinci dan porsi terbanyak dibanding dengan bagian awal dan akhir. Pada bagian akhir pesan-pesan positif, umumnya diakhiri dengan pemberian kesan yang baik atau pernyataan yang ramah dan harapan tindakan khusus yang diinginkan oleh audiens.
Menulis pesan-pesan baik yang berupa surat-surat untuk kalangan intern maupun ekstern perusahaan dan memo merupakan hal yang rutin. Penyampaian pesan-pesan rutin, good news dan good will dapat dilakukan dengan pendekatan langsung (direct approach).
Dalam menyampaikan pesan-pesan bisnis (komunikasi) yang positif, bak melalui lisan atau tulisan, maka bentuk-bentuk pesan yang disampaikan akan mengikuti suatu formula yang sederhana, yaitu mulai dengan ide-ide pokok yang jelas. Diusahakan dalam bagian awal, penulisan pesan-pesan positif dimulai dengan pernyataan yang jelas dan tegas. Pada bagian pertengahan, sampaikan penjelasan secara rinci. Bagian ini adalah bagian penjelasan rinci dan porsi terbanyak dibanding dengan bagian awal dan akhir. Pada bagian akhir pesan-pesan positif, umumnya diakhiri dengan pemberian kesan yang baik atau pernyataan yang ramah dan harapan tindakan khusus yang diinginkan oleh audiens.
3. Menuliskan pesan goodwill dan goodnews
Pesan-Pesan goodwill
Goodwill adalah
suatu perasaan positif yang dapat mendorong orang untuk menjaga hubungan bisnis. Sebagai pelaku bisnis, seseorang dapat
juga mendorong hubungan baik dengan berbagai pihak, seperti pelanggan, pemasok
atau pelaku bisnis lainnya dengan penyampaian pesan-pesan secara bersahabat
atau catatan-catatan singkat yang tak diharapkan, yang secara tidak langsung berkaitan
dengan tujuan bisnis tertentu.
Beberapa bentuk goodwill yang sering
dibuat oleh perusahaan sebagai berikut:
· Ucapan
selamat (congratulations)
Bagaimana menyusunnya : pertama-tama
ide pokok diletakkan pada bagian awal pesan. Setelah itu diikuti dengan rincian
atau informasi tambahan yang mendukung ucapan selamat. Selanjutnya diakhiri
dengan penutup. Usahakan meyakinkan dan menggambarkan penerima memang layak
mendapatkan itu
· Penghargaan (Messages
of Appreciation)
Dapat diberikan pada individu yang
tepat yang memang seharusnya medapat penghargaan. Atau pada relasi bisnis,
karena jasanya terhadap perusahaan
· Ucapan (Condolences)
Ucapan duka cita menunjukkan
perhatian terhadap perusahaan atau individu. Penyusunan ucapan duka cita
dimulai dengan pernyataan atau kalimat yang menunjukkan rasa simpati.
· Ucapan
salam (greetings)
Ucapan salam biasanya diberikan
kepada orang-orang yang ada dalam perusahaan ataupun pada relasi spt pemasok,
konsumen. Tujuan ucapan salam adalah menunjukkan hubungan yang ramah atau
hangat diantara mereka
Kualifiksi bentuk goodnews dalam komunikasi bisnis :
· Good
News tentang pekerjaan
Contoh good news berkaitan
dengan masalah pekerjaan, antara lain penerimaan kerja, kenaikan pangkat/
jabatan/ posisi, memperoleh bonus kerja, tunjangan hari raya, kenaikan gaji dan
pengakuan/ penghargaan prestasi kerja.
· Good News Tentang
Produk
Good News yang
berkaitan dengan produk antara lain, pembicaraan diskon harga produk, sistem
beli 3 produk dapat tambahan 1 produk gratis (buy 3 get 1 free), pemberian
kupon diskon harga produk, membeli produk dalam jumlah tertentu akan memperoleh
hadiah tertentu.
4. Pesan- pesan Bad
News
Apabila perusahaan ingin memberikan tanggapan atas
keluhan pelanggan, mengkomunikasikan permasalahan tentang pesanan atau memberitahukan perubahan kebijakan perusahaan yang
dapat mempengaruhi citra perusahaan secara negatif, maka perlu memperhatikan
tiga hal, yaitu penyampaian bad news, penerimaan pesan tersebut dan
menjaga goodwill sebaik mungkin dengan audiens.
Ada dua hal yang harus
diperhatikan oleh perusahaan, berkaitan dengan pesan yang tak menyenangkan ini
:
· Menciptakan
Audience – Centerred Tone
Menyangkut nada atau
intinasi dalam penyampaian bad news mampu memberikan kontribusi yang cukup
penting bagi efektivitas penyampaian pesan-pesan bisnis yang didukung dengan
tiga tujuan yang khusus, yaitu :
o Membantu audiens mengerti akan bad news yang merupakan
suatu keputusan yangtegas
o Membantu audiens mengerti keputusan yang
diambil adalah adil.
o Membantu audiens agar tetap memberikan
goodwill bagi perusahaan.\
· Memilih Pendekatan
Organisasional
Dalam menyampaikan
suatu pesan yang sifatnya bad news, dapat dilakukan dengan dua pendekatan:
o Pendekatan tidak langsung (indirect plan),
merupakan pendekatan yang digunakan untuk penulisan pesan-pesan yang mempunyai
dampak kurang menyenangkan kepada audiens. Dalam pendekatan ini terdapat empat
bagian penting yaitu
ü Pembuka, yang menempatkan audiens pada situasi yang
netral serta penyataan yang tanpa beban bagi audiens.
ü Alasan, dengan mengemukakan alasan mengapa suatu
keputusan harus diambil, sebelum menyampaikan yang sebenarnya, penyampaian
alasan yang efektif akan sangat membantu audiens menyadari bahwa keputusan yang
diambil adalah fair atau logis.
ü Bad news, merupakan hal yang mungkin “menyakitkan”
bagi audiens yang endengarnya, namun demikian bagian ini merupakan bagian utama
yang merupakan keputusan yang diambil dari suatu kondisi.
ü Penutup, setelah pesan yang kurang menyenangkan
disampaikan, maka tahap selanjutnya adalah memberikan kata-kata penutup yang
bersifat positif, hangat, bersahabat, dan lebih menyenangkan
· Perencanaan Langsung
Suatu pesan yang kurang menyenangkan yang diorganisir
melalui perencanaan langsung akan diawali dengan suatu pernyataan bad news,
selanjutnya diikuti dengan berbagai alasan yang mendukungnya, dan diakhiri
dengan penutup yang bersahabat. Pendekatan ini memiliki kelebihan bahwa audiens
hanya memerlukan waktu yang relatif singkat untuk sampai pada ide pokok yaitu
bad news.Pendekatan ini dapat diterapakan apabila :
ü Penerima pesan lebih menyukai pesan
langsung ke inti yang dituju.
ü Pesan tersebut mempunyai pengaruh yang
kecil terhadap si penerima pesan
ü Pesan disampaikan secara empati.
5. Penulisan pesan-pesan
persuasif
Persuasi
merupakan suatu usaha mengubah sikap, kepercayaan atau tindakan audiens untuk
mencapai suatu tujuan. Secara sederhana, persuasi yang efektif adalah kemampuan
untuk menyampaiakan suatu pesan di dalam suatu cara yang membuat audiens
(pembaca atau pendengar) merasa mempunyai pilihan dan membuat mereka setuju.
Pesan-pesan persuasif bertujuan
untuk mempengaruhi audiens yang cenderung mempertahankan ide atau gagasannya.
Pesan-pesan persuasif umumnya lebih lama, lebih rinci, dan tergantung pada
perencanaan strategis yang cukup ketat. Adapun
langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam menuliskan pesan-pesan persuasif antara lain :
· Analisis
Audiens
Untuk mengakomodasi perbedaan
individual, maka perlu menganalisis audiens dan kemudian menyusun suatu pesan
yang dapat menjadi daya tarik bagi kebutuhan mereka.
· Mempertimbangkan
Perbedaan Budaya
Pemahaman terhadap perbedaan
budaya yang ada bukan saja akan membantu dalam memuaskan kebutuhan audiens,
tetapi juga akan membantu bagaimana mereka akan memberikan penghormatan.
· Memilih
Pendekatan Organisasional
Agar penyampaian pesan persuasif
dapat tempat sasaran dan sesuai dengan apa yang dikehendaki maka
perlu diperhatikan cara penyampaiannya kepada audiens,
apakah menggunakan pendekatan langsung atau tidak
langsung.
II. PEMILIHAN
KATA YANG TEPAT
Agar
suatu komunikasi dapat tercapai, perlu diperhatikan hal-hal berikut:
1. Pilihlah
kata yang sudah familiar
Diperlukan
suatu analisis audiens, terutama untuk mengetahui latar belakang pendidikan dan
pengalaman audiens. Pemahaman yang baik terhadap audiens akan memberikan
pengaruh yang baik bagi proses penyampaian pesan – pesan bisnis.
2. Pilihlah
kata-kata yang singkat
Kata-kata
yang singkat selain efisien, juga mudah dipahami oleh audiens. Tetapi kita juga
harus memperhatian kaidah penulisan bahasa yang baik dan benar.
3. Hindari
kata-kata yang bermakna ganda
Penggunaan
kata-kata tersebut akan mengakibatkan penafsiran yang bermacam – macam. Hal ini
dapat mengakibatkan tidak tercapainya maksud dari pesan-pesan bisnis.
III. MEMBUAT KALIMAT YANG EFEKTIF
Dalam menyusun suatu kalimat perlu
diperhatikan 3 hal, yaitu kesatuan pikiran, kesatuan susunan, dan
kelogisan. Diketahui bahwa dalam setiap kalimat paling tidak terdiri atas
subjek dan predikat. Subjek dalam predikat akan menjawab “siapa” atau “apa”
yang dilakukan oleh
kata kerja dan merupakan topik suatu
bahasan atau sesuatu yang sedang dikatakan dan biasanya berupa kata benda.
Jenis-jenis kalimat:
· Kalimat
Sederhana
Suatu kalimat sederhana hanya
memiliki sebuah subjek dan predikat. Namun tidak menutup kemungkinan suatu
kalimat dilengkapi dengan objek baik langsung maupun tidak langsung.
· Kalimat
Majemuk
Kalimat majemuk berisi dua atau
lebih klausa independen dan tidak mempunyai klausa dependen. Klausa independen
merupakan lausa yang dapat berdiri sendiri atau mempunyai pengertian yang utuh,
sedangkan klausa dependen adalah klausa yang tidak dapat berdiri sendiri
sehingga tidak memiliki klausa yang utuh.\
· Kalimat
kompleks
Kalimat kompleks berisi sebuah
klausa independen dan satu atau lebih klausa dependen sebagai anak kalimat.
KESIMPULAN
Pengorganisasian melalui outline
sangat membantu memvisualisasiakan hubungan antara bagian yang satu dengan
bagian yang lain. Langkah pertama dalam pengorganisasian melalui outline yaitu
mengelompokkan ide. Outline sangat membantu mengkomunikasian
ide-ide dengan cara yang lebih sistematik, efisien dan efektif. Tiga susunan
suatu outline yaitu memulai dengan ide pokok, menyatakan hal-hal pendukng yang
penting, dan membuat ilustrasi dengan bukti-bukti. Langkah kedua menentukan
urutan-dengan rencana organisasional melalui dua pendekatan yaitu pendekatan
langsung (direct approach) / pendekatan deduktif dan pendekatan tidak langsung
(indirect approach) / pendekatan deduktif.
Pemilihan kata yang tepat harus
membutuhkan beberapa pilihan kata yang sudah familiar, kata yang singkat, dan
hindari kata-kata yang bermakna ganda.
Dalam pengorganisasian dan revisi
pesan-pesan bisnis juga harus menggunakan kalimat yang efektif. Dalam
menyusun suatu kalimat perlu diperhatikan 3 hal, yaitu kesatuan pikiran,
kesatuan susunan, dan kelogisan. Beberapa jenis kalimat diantaranya kalimat
sederhana, majemuk, dan kompleks.